Senin, 04 Juni 2012

Peranan permusiman atas kegiatan ekonomi dan politik Mataram


Perjuangan Mataram dalam melawan pemberontakan di berbagai daerahnya sendiri dan kekuatan Belanda di Batavia serta berbagai tempat di Jawa secara insidental, tidak dapat dilepaskan dari irama permusiman di darat dan pergantian arus laut di laut Jawa. Musim-musim di darat mempengaruhi kesibukan ekonomi pertanian penduduk, jalanya pemerintahan kerajaan serta jadwal peperangan antar daerah. Adapun arus-arus di lautan mempengaruhi berlangsungnya kegiatan perikanan, pelayaran, transportasi dan ekspor aneka bahan serta gerak angkatan laut. Disamping itu semua, peranan angkatan laut besar.

Pengaruh Ekologi Terhadap Ekspansi Sultan Agung Tahun 1613-1645


Sultan Agung atau Raden Mas Rangsang atau Raden Jatmika naik tahta pada tahun 1613 dalam usia 20 tahun menggantikan kakaknya, Adipati Martapura, yang hanya menjadi Sultan Mataram selama satu hari. Sebenarnya secara teknis Raden Mas Rangsang adalah Sultan ke-empat Kesultanan Mataram, namun secara umum dianggap sebagai Sultan ke-tiga karena kakaknya yang menderita tuna grahita diangkat hanya sebagai pemenuhan janji ayahnya, Panembahan Hanyakrawati kepada istrinya, Ratu Tulungayu.

Hubungan Ekologi Lingkungan dan Sejarah


Sejarah lingkungan membicarakan saling pengaruh antara manusia dan lingkungan dalam dimensi ruang dan waktu tertentu. Kehidupan manusia mempengaruhi lingkungannya dan lingkungan yang berubah mempengaruhi kehidupan manusia secara berbeda dari masa sebelumnya. Perubahan dan mekanisme interaksi timbal balik yang terjadia antara manusia dan lingkunganya adalah obyek penelitian sejarah lingkungan. Dengan demikian perilaku manusia terhadap alam yang diungkapkan melalui kepercayaan, norma-norma, nilai-nilai yang berkaitan dengan lingkungan dan bagaimana nilai itu berubah dalam lintasan waktu adalah merupakan topik penelitian sejarah ekologi/ lingkungan (Warto, 2009: 12)

Jumat, 01 Juni 2012

Bersujud pada ilahi


Hubungan Geografi dengan Ilmu Sejarah


Didalam menelaah sejarah yang seluas-luasnya, para sejarawan di Jerman berpendapat bahwa ada dua golongan ilmu bantu sejarah. Yaitu pertama: ilmu-ilmu bantu sejarah dalam arti luas. Ini meliputi sembarang ilmu, sejauh ilmu ini dapat bermanfaat, seperti biologi lautan, teknik, antropologi fisik, dan budaya, matematik, numismatik, ekonomi, filsafat, germanistik, dan seterusnya. Kedua, ilmu-ilmu bantu sejarah yang khusus. Artinya yang amat dibutuhkan oleh sejarawan, sehingga mau tak mau ia harus memperhatikanya syukur mendalaminya sendiri. Perincianya meliputi geografi kesejarahan, kronologi, geneologi, ilmu sumber, paleografi, ilmu prasasti (urkunde), dan akta heraldik (ilmu tentang lambang-lambang), sfragistik (ilmu stempel dan dokumentasi), serta numismatik (ilmu mata uang) (N. Daldjoeni, 1995: 16).

Sejarah Ekologi


Istilah ekologi mulai diperkenalkan ke dalam pustaka ilmiah dalam tahun 1869 oleh seorang ahli biologi bernama Ernest Haeckel. Ekologi berasal dari kata Latin oi-cos (oikos) yang melambangkan rumah, tempat tinggal, sarang dan logos yang berarti ilmu. Dalam bahasa latin istilah itu tidak saja meliputi tempat yang ditinggali, tetapi juga termasuk penghuninya dan peralatan sehari-hari yang dilibatkan dalam kegiatan kehidupan (A.Mattulada, 1994: 11). Dengan kata lain Ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari seluruh makhluk hidup, di dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi yang berfungsi untuk memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya (Odum dalam Soerjani, 2005). Dalam makna ini ekologi adalah pengkajian atas benda-benda hidup tidak dalam arti individual (satu dalam satu) tetapi sebagai anggota dari sesuatu jaringan (network) yang rumit dari organisme-organisme yang saling berhubungan (dari virus tak terjaring sampai manusia) dalam fungsi mereka menghadapi berbagai macam lingkungan termasuk ekadaan alam fisik, berbagai jenis tanaman dan hewan, dan organisme lainya dalam jenis yang sama.

Lingkungan dan Manusia


Lingkungan hidup boleh dikatakan merupakan bahagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainya, adalah karena terdapatnya lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan, tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu barang-barang tambang dan sebagainya untuk keperluan hidupnya.