Dalam
sejarah pergerakan nasional tentu tidak akan pernah bisa dilepaskan dari peranan
mahasiswa atau pemuda sebagai salah satu elemen dan motor penggerak bangsa,
yang turut berjuang dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia. Mahasiswa yang
salah satu perananya adalah agent of
change atau agen perubahan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
sejarah bangsa Indonesia. Adanya pemahaman sejarah pergerakan nasional yang
baik supaya generasi muda memiliki semangat sebagaimana tokoh-tokoh muda dahulu
yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Karena salah satu fungsi dari kita
mempelajari sejarah adalah kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa masa
lalu yang telah terjadi. Selain itu juga untuk semakin menanamkan nilai-nilai
nasionalisme dan juga cinta tanah air.
Dalam
sejarah pergerakan nasional tercangkup juga di dalamnya tentang sejarah pergerakan
mahasiswa sejak tahun 1908 dengan berdirinya Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr.
Soetomo yang notabene adalah mahasiswa. Termasuk kemudian tahun 1945, 1965 dan
terakhir 1998 tentu tidak pernah bisa dilepaskan dari peranan mahasiswa dalam
mengawal perubahan yang terjadi di negeri ini, karena dinamika politik yang
terus berubah. Termasuk perkembangan akhir–akhir ini juga menuntut peranan
mahasiswa untuk bertindak lebih jauh dalam mengisi pembangunan menuju Indonesia
yang lebih baik. Meskipun memang model gerakan mahasiwa yang ada sekarang
mungkin berbeda motivasi dan prosesnya. Tapi paling tidak masih ada gerakan
mahasiswa yang menjalankan fungsinya sebagai generasi penerus pembangunan
bangsa.
Adanya
pemahaman terhadap sejarah pergerakan nasional yang ada pada mata kuliah
jurusan sejarah di semester 5 diharapkan dapat semakin meningkatkan sikap
kritis mahasiwa. Sikap kritis ini tidak hanya terkait dengan tugas dan fungsi akademik
saja, yang mungkin kritis dalam bidang mata kuliah tertentu, tapi juga sikap
kritis terhadap berbagai kebijakan kampus dan negara. Hal ini sesuai dengan
peranan mahasiswa sebagai agent of
control/pengontorol kebijakan yang dalam lingkup negara maupun kampus
sendiri. Dengan istilah lain bahwa mahasiswa berfungsi sebagai penyeimbang/ balance kekuasaan yang ada dengan
memanfaatkan status yang dimiilikinya sebagai mahasiswa.
Disamping
itu dengan adanya pemahaman sejarah pergerakan nasional yang baik bagi mahasiswa,
diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi mahasiswa dalam organisasi,
baik itu di intra/ dalam kampus maupun ekstra/ di luar kampus. Karena dengan
partisipasi mahasiswa dalam organisasi, akan semakin menunjukkan peranan
mahasiswa sebagai iron stock atau
sumber daya manusia berkualitas, yang merupakan bagian dari akademisi dan mampu
memahami permasalahan masyarakat serta dapat bermanfaat bagi masyarakat. Salah
satu media untuk meningkatkan modal kemampuan mahasiswa selain dibidang
akademik adalah dengan ikut dalam organisasi kemahasiswaan. Karena ini nantinya
bisa menjadi bekal dalam kehidupan setelah keluar dari kampus dan tidak lagi
berstatus mahasiswa. Kalau dalam istilah lain bahwa pendidikan di dalam
perkuliahan akan mendapatkan kemampuan hard
skill sementara yang diluar perkuliahan/ organisasi berupa kemampuan soft skill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar