Berikut ini dipaparkan
bagaimana Total History dalam pengertian ilmu-ilmu yang membantu sejarah
dalam proses pengumpulan dan pengolahan sumber penulisan sejarah. Walaupun
sebenarnya bahan-bahan atau ilmu-ilmu itu diperlukan tidak saja pada fase
heuristik saja tetapi juga ketika ia melakukan analisis dan sintesis terhadap
semua fakta sejarah yang telah terkumpul. Ilmu-ilmu bantu yang merupakan
pendukung sejarah disebut auxilary sciences atau sister diciplines.
Penggunaan ilmu-ilmu bantu ini tergantung pada pokok-pokok atau periode sejarah
yang dipelajari. Ilmu-ilmu mempunyai fungsi-fungsi penting yang digunakan oleh
para sejarawan dalam mebantu penelitian dan penulisan sejarah sehingga sejarah
menjadi sebuah karya ilmiah.
1.
Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk
kehidupan purba yang pernah ada di muka bumi, terutama fosil-fosil kata
‘’fosil’’ berasal dari bahasa Yunani, lissilis, yang berarti apa yang digali
atau dikeluarkan dari tanah. Kemudian kata ini memmiliki arti khusus yang
mengenai sisa-sisa binatang dan tumbuh-tumbuhan itu tetap terpelihara karena
telah membantu serta tersimpan selama ratusan juta tahun.
2. Paleoantropologi
Kalau paleontologi merupakan ilmu yang mempelajari
fosil-fosil binatang dan tumbuh-tumbuhan, maka paleoantropologi adalah ilmu
yang mempelajari manusia-manusia purba sehingga disebut juga antropologi
ragawi. Objek yang dipelajari ialah fosil-fosil manusia purba. Ilmu ini
bertujuan untuk merekontruksi asal-usul manusia evolusi, persebarannya,
lingkungannya, cara hidup, dan budayanya.
3. Arkeologi
Arkeologi adalah kajian ilmiah, mula-mula menghsilkan
kebudayaan prasejarah dengan cara penggalian (ekskavasi) dan pemaparan (
deskripsi) sisa-sisa peninggalan prasejarah. Kemudian dikaji juga hasil-hasil
kebudayaan atau peninggalan manusia setelah memasuki periode sejarah yang
ditentukan melalui ekskavasi-ekskavasi di situs-situs arkeolog, yaitu
tempat-tempat yang dianggap menyimpan bukti-bukti arkeologis.
4. Paleografi
Paleografi adalah kajian tentang tulisan-tulisan kuno,
termasuk ilmu membaca, menentukan waktu (tanggal), dan menganalisis
tulisan-tulisan kuno yang ditulis diatas papirus, tablet-tablet tanah liat,
tembikar, kayu, perkamen (vellum) kertas, lontar (daun enau).
5. Epigrafi
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara
paleografi dan epigrafi, kecuali pada materi yang dipakai untuk menulis.
Epigraf adalah pengetahuan mengenai cara membaca, menentukan tanggal atau
waktu, dan menganalisis tulisan atau inkripsi kuno pada benda-benda yang dapat
bertahan lama seperti batu, logam atau gading. Inkripsi atau prasasti tersebut
dimaksudkan untukmemberikan informasi, atau catatan mengenai kejadian-kejadian
penting. Kajian atas inkripsi atau prasasti ini acapkali merupakan satu-satunya
sumber informasi pertama atau pengetahuan kita tentang masa-masa awal sejarah.
6. Ikonografi
Ikonografi adalah ilmu tentang arca-arca atau
patung-patung kuno dari zaman prasejarah dan sejarah. Arca-arca atau
patung-patung ini dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari
bangunan-bangunan keagamaan seperti kuil, gereja atau candi. Sejumlah besar
patung telah dihasilkan oleh masing-masing peradaban kuno dunia, seprti Mesir,
Mesopotamia, Persia, Indian, Pra Yunani, Yunani, Romawi, Cina. Begitu pila
patung-patung atau arca dari Abad Pertengahan dan Reneissance di Eropa.
7. Numismatik
Numismatik adalah ilmu yang mempelajari mata ung
(coins), asal-usul, teknik pembuatannya, sejarah, mitologi dan seninya. Mata
uang atau koin itu ialah sekeping logam yang diberi bentuk dan berat tertentu,
yang memuat tanda-tanda dicapkan diatasnya oleh pejabat pemerintah sehingga
menjadi jaminan sah mengenai nilai san beratnya sebagai alat tukar resmi. Mata
uang itu ada yang berupa kertas, tetapi umumnya dari logam yang dapat bertahan
lama. Mata uang logam terbuat dari tembaga, perunggu, perak dan emas.
8. Ilmu Keramik
Keramik adalah nama umum untuk tembikar. Cina dan
Porselin. Pengetahaun tentang keramik merupakan ilmu bantu sejarahdan kesenian
yang penting. Hasil kajian tentang benda-benda ini merupakan bahan penting
untuk penyusunan sejarah, baik untuk periode sejarah, baik untuk periode
prasejarahmaupun periode sejarah. Dari kajian tentang kramik maka dapat
diketaui tentang ancer-ancer waktu, pemilik atau pendukung budaya pemakaian
keramik, lau lintas perdagangan dan interaksi antar daerah dan bangsa.
9. Genealogi
Genealogi adalah pengetahuan mengenai asal-usul nenek
moyang atau keturunan keluarga seseorang atau beberapa orang. Dahulu
kaisar-kaisar, raja-raja, atau orang-orang terkemuka biasa membuat
pohon-silsilah (family tree) untuk menunjukan asal-usul leluhurnya. Sekarang
penelusuran riwayat hidup (biografi) dari orang-orang tertentu yang menjadi
objek penelitian dapat dilakukan melalui biodata atau curriculum vitae.
Penulisaan sejarah keluarga ( family history) umumnya mengunakan genealogi
sebagai dasarnya.
10. Filologi
Filologi adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah
kuno. Naskah-naskah itu ditulis dalam bahasa-bahasa Jawa Kuno, Sunda Kuno atau
Melayu. Naskah-naskah itu ada yang penting untuk sejarah indonesia pada
umumnya, tetapi ada pula untuk sejarah lokal khususnya.
11. Bahasa
Pengetahuan Sejarawan tentang bahasa daerah atau
bahasa asing sangat diperlukan dalam melakukan penelitian dan penulisan sejarah
menurut topik atau subjek yang dipilihnya. Pengetahuan itu tidak perlu harus menjadikannya
ahli, tetapi minimal ia dapat mengerti apa yang ditulis.
12. Statistik
Crxton dan Cowden mendefinisikan statistik itu sebagai
koleksi, presentasi, analisis, dan interprestasi dan angka. Selanjutnya mereka
mengatakan bahwa statistik tidak harus dianggap sebagai subjek yang mempunyai
hubungan hanya dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, ekonomi, dan sosiaologi.
Statistik itu bukan ilmu (science) melainkan sebuah metode ilmiah (dcienntilic
method).
13. Etnografi
Etonografi merupakan salah satu cabang dari
antropologi kajian ini memberikan deskripsi dan analisis tentang kebudayaan
suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa (ethnic group) tertntu.
Uraian terperinci mengenai seluruh unsur kebudayaan kelompok masyarakat atau
suku itu seperti bahasa, mata pencaharian, sistem pengetahuan dan teknologi,
organisasi sosial, kesenian, dan religinya.
14. Ilmu-ilmu Sosial
Dalam
perkembangan Ilmu Sejarah, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi,
antropologi, politikologi, ekonomi, dan lain sebagainya menjadi “ilmu bantu”
sejarah. Konsep-konsep dari ilmu sosial membantu atau menjadi alat untuk kajian
sejarah yang analitis kritis serta ilmiah. Para sejarawan yang disebut “social
theory historians” atau “constructionist” harus mengetahui dan menguasai
sejumlah konsep ilmu sosial yang relevan dan signifikan bagi analisis-analisis
teoritisnya.
15. Komputer/ Internet
Sejak
pertengahan kedua abad ke-21 dan kan terus dilanjutkan pada abad ke-21 ini
peranan komputer dan/ atau internet
sangat penting dalam penelitan da penulisan sejarah. Untuk sejarah kontemporer
kita bisa mendapat banyak bahan dengan cara men’download’ dari internet ke
hardi disk komputer. Tidak jarang kita juga bsa mendapatkan bahan-bahan untuk
sejarah lama atau klasik (Syamsudin, 2007: 241-271).
DAFTAR RUJUKAN
Anskermit,
F.R., 1987. Refleksi tentang Sejarah: Pendapat-pendaat Modern tentang
Filsafat Sejarah. Jakarta: Gramedia.
Abdurrahman,
Dudung. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu
Burke,
Peter. 2003. Sejarah dan Teori Sosial (Judul asli History and Social
Theory. Terjemahan oleh Mestika Zed & Zulfami. 1993. Cornel University
Press, Ithaca, New York). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Gottschalk,
Louis. 1975. Mengerti Sejarah (Judul asli Understanding History
Terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: Universitas Indonesia Press
Kartodirdjo,
Sartono. 1982. Pemikiran Perkembangan Historiografi Indonesi: Suatu
Alternatif. Jakarta: PT. Gramedia
Kartodirdjo,
Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:
Gramedia.
Koentjaraningrat.
1995. Penggunaan Metode-metode Antropologi dalam Historiografi Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kuntowijoyo.
2003. Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana
Kuntowijoyo.
2008. Penjelasan Sejarah (Historical Explanation). Yogyakarta: Tiara
Wacana
Pranoto,
Suharto W. 2010. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu
Robinson,
James Harvey. 1965. The New History. New York: The Free Press
Suhendra,
Suparno. 1995. Pengajaran Sejarah sebagai Sarana Memperkuat Jatidiri dan
Integritas Bangsa dalam Pengajaran Sejarah. Kumpulan Makalah Simposium.
Jakarta: Ditjarahnita.
Sutiyah.
1991. Dasar-dasar IPS (IPS 4101). Buku Pegangan Kuliah FKIP – P.IPS –
Sejarah. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Syamsudin,
Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Wertheim,
W.F. 1995. Pendekatan Sosiologis dalam Historiografi Indonesia. Jakarta;
Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar