Sabtu, 09 Juni 2012
Kamis, 07 Juni 2012
Senin, 04 Juni 2012
Peranan permusiman atas kegiatan ekonomi dan politik Mataram
Perjuangan
Mataram dalam melawan pemberontakan di berbagai daerahnya sendiri dan kekuatan
Belanda di Batavia serta berbagai tempat di Jawa secara insidental, tidak dapat
dilepaskan dari irama permusiman di darat dan pergantian arus laut di laut
Jawa. Musim-musim di darat mempengaruhi kesibukan ekonomi pertanian penduduk,
jalanya pemerintahan kerajaan serta jadwal peperangan antar daerah. Adapun
arus-arus di lautan mempengaruhi berlangsungnya kegiatan perikanan, pelayaran,
transportasi dan ekspor aneka bahan serta gerak angkatan laut. Disamping itu
semua, peranan angkatan laut besar.
Pengaruh Ekologi Terhadap Ekspansi Sultan Agung Tahun 1613-1645
Sultan
Agung atau Raden Mas Rangsang atau Raden Jatmika naik tahta pada tahun 1613
dalam usia 20 tahun menggantikan kakaknya, Adipati Martapura, yang hanya
menjadi Sultan Mataram selama satu hari. Sebenarnya secara teknis Raden Mas
Rangsang adalah Sultan ke-empat Kesultanan Mataram, namun secara umum dianggap
sebagai Sultan ke-tiga karena kakaknya yang menderita tuna grahita diangkat
hanya sebagai pemenuhan janji ayahnya, Panembahan Hanyakrawati kepada istrinya,
Ratu Tulungayu.
Hubungan Ekologi Lingkungan dan Sejarah
Sejarah
lingkungan membicarakan saling pengaruh antara manusia dan lingkungan dalam
dimensi ruang dan waktu tertentu. Kehidupan manusia mempengaruhi lingkungannya
dan lingkungan yang berubah mempengaruhi kehidupan manusia secara berbeda dari
masa sebelumnya. Perubahan dan mekanisme interaksi timbal balik yang terjadia
antara manusia dan lingkunganya adalah obyek penelitian sejarah lingkungan.
Dengan demikian perilaku manusia terhadap alam yang diungkapkan melalui
kepercayaan, norma-norma, nilai-nilai yang berkaitan dengan lingkungan dan
bagaimana nilai itu berubah dalam lintasan waktu adalah merupakan topik
penelitian sejarah ekologi/ lingkungan (Warto, 2009: 12)
Jumat, 01 Juni 2012
Hubungan Geografi dengan Ilmu Sejarah
Didalam
menelaah sejarah yang seluas-luasnya, para sejarawan di Jerman berpendapat
bahwa ada dua golongan ilmu bantu sejarah. Yaitu pertama: ilmu-ilmu bantu
sejarah dalam arti luas. Ini meliputi sembarang ilmu, sejauh ilmu ini dapat
bermanfaat, seperti biologi lautan, teknik, antropologi fisik, dan budaya,
matematik, numismatik, ekonomi, filsafat, germanistik, dan seterusnya. Kedua,
ilmu-ilmu bantu sejarah yang khusus. Artinya yang amat dibutuhkan oleh
sejarawan, sehingga mau tak mau ia harus memperhatikanya syukur mendalaminya
sendiri. Perincianya meliputi geografi kesejarahan, kronologi, geneologi, ilmu
sumber, paleografi, ilmu prasasti (urkunde),
dan akta heraldik (ilmu tentang
lambang-lambang), sfragistik (ilmu
stempel dan dokumentasi), serta numismatik
(ilmu mata uang) (N. Daldjoeni, 1995: 16).
Sejarah Ekologi
Istilah
ekologi mulai diperkenalkan ke dalam pustaka ilmiah dalam tahun 1869 oleh
seorang ahli biologi bernama Ernest Haeckel. Ekologi berasal dari kata Latin oi-cos (oikos) yang melambangkan rumah, tempat tinggal, sarang dan logos yang berarti ilmu. Dalam bahasa
latin istilah itu tidak saja meliputi tempat yang ditinggali, tetapi juga
termasuk penghuninya dan peralatan sehari-hari yang dilibatkan dalam kegiatan
kehidupan (A.Mattulada, 1994: 11). Dengan kata
lain Ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari seluruh makhluk hidup, di
dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi yang berfungsi untuk
memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya (Odum dalam Soerjani, 2005). Dalam makna ini ekologi adalah
pengkajian atas benda-benda hidup tidak dalam arti individual (satu dalam satu)
tetapi sebagai anggota dari sesuatu jaringan (network) yang rumit dari organisme-organisme yang saling
berhubungan (dari virus tak terjaring sampai manusia) dalam fungsi mereka
menghadapi berbagai macam lingkungan termasuk ekadaan alam fisik, berbagai
jenis tanaman dan hewan, dan organisme lainya dalam jenis yang sama.
Lingkungan dan Manusia
Lingkungan
hidup boleh dikatakan merupakan bahagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainya, adalah karena
terdapatnya lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi
pemenuhan berbagai kebutuhannya. Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan
bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan, tumbuhan, air, udara, sinar
matahari, garam, kayu barang-barang tambang dan sebagainya untuk keperluan
hidupnya.
Langganan:
Postingan (Atom)