Lingkungan
hidup boleh dikatakan merupakan bahagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainya, adalah karena
terdapatnya lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi
pemenuhan berbagai kebutuhannya. Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan
bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan, tumbuhan, air, udara, sinar
matahari, garam, kayu barang-barang tambang dan sebagainya untuk keperluan
hidupnya.
Dari
lingkungan hidupnyalah seorang manusia bisa memperoleh daya atau tenaga.
Memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan sebagai
tempat untuk memenuhi lebih dari pada kebutuhanya sendiri berupa hasrat atau
keinginan. Atas dasar lingkungan hidupnya pulalah manusia dapat berekreasi dan
mengembangkan bakat atau seni. Dengan demikian dapat dimengertilah sekarang,
bahwa manusia tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian dan
komponen-komponen lain, mutlak harus ada mendampingi dan maneruskan kehidupan
atau eksistensinya. Bagian-bagian atau komponen-komponen yang mendampingi dan
sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupanya itulah yang dinamakan lingkungan hidup.
Jadi hubungan antara manusia dengan lingkungan yang ada di sekiratnya menjadi
mutlak untuk dilakukan, sebagai hubungan timbal balik yang berupa kerjasama
yang saling menguntungkan. Bila manusia bersikap baik terhadap alam maka alam
pun akan bersikap baik kepada manusia.
Untuk
dapat mengerti dan menilai sejarah dengan baik berbagai peristiwa di masa
lampau, tidaklah cukup bila diketahui apa dan kapan itu terjadi. Masih perlu
diketahui dimana itu terjadi, karena segala peristiwa harus dihubungkan dengan
tempat tertentu dan dengan sendirinya juga sifat-sifat instimewa dari tempat
yang bersangkutan harus dipahami. Disamping juga harus diketahui siapa dan
mengapa peritiwa itu terjadi. Jadi, bukanlah sekedar cara hidup manusia yang
harus digali, tetapi juga seluk beluk lingkungan yang dihuninya. Ini meliputi
bumi dengan segala bagianya, perbedaannya mengenai ciri-ciri geologis dan
klimatologisnya, dunia tetumbuhan serta dunia hewanya. Ringkasanya semua
kondisi kehidupan manusia di berbagai tempat dan dalam aneka periode harus
diketahui. Yang mana kesemuanya juga mempengaruhi jalanya sejarah.
Penelaahan
bumi adalah tugas geografer. Tetapi hasil telaahnya tak memenuhi kebutuhan seorang sejarawan yang tak puas dengan pengetahuan
tantang kondisi bumi sebagaimana adanya sekarang. Sejarawan perlu pula mengenal
berbagai perubahan alam yang pernah terjadi, untuk lebih mengerti sejarah
manusia yang berlangsung disitu. Sehubungan itu perubahan dan pembagian umat
mansuia menurut ras yang tersebar di seluruh dunia ini harus diketahui,
termasuk lokalisasi bangsa-bangsa dengan pusat-pusat peradabanya serta
pergeseranya dari masa ke masa.
Sejarah
dari bumi dapat dipelajari oleh sejarawan melalui geografi fisik. Adapun
hubungan antara manusia dan bumi di masa lampau harus ditelaahnya melalui apa
yang disebut geografi kesejarahan (historical
geography). Nama lain dari geografi kesejarahan oleh pemakalah disni
diistilahkan dengan sejarah ekologi atau ada juga yang mengistilahkan dengan
Geohistori.
Secara
lebih khusus untuk mempertajam dalam penulisan makalah ini mengambil studi
kasus dalam usaha ekspansi oleh Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram Islam pada
tahun 1613-1645 M. Pemakalah mengambil
tema ini karena dirasa sangat cocok untuk dibahas keterkaitan antara peristiwa
sejarah yang dipengaruhi oleh alam lingkungan manusia. Sehingga sesuai dengan
tema pokok makalah ini tentang sejarah ekologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar