Secara tidak
langsung penetrasi budaya dan peradaban Barat juga sampai ke Indonesia.
Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia tidak lepas dari
pengaruh budaya Barat. Berikut ini dipaparkan beberapa pengaruh penetrasi
perdaban Barat terhadap Indonesia dalam bidang idologi dan politik. Diantaranya
adalah:
Senin, 21 Mei 2012
Serangan Budaya Barat ke Dunia Islam
Serangan budaya
barat kepada Islam tidak bisa dilepaskan dai sejarah Perang Salib dan juga
perkembangan pemikiran di Eropa. Begitu juga dengan adanya Renaisance dan
Reformasi gereja. Baik Renaisance maupun Reformasi gereja merupakan gerakan
yang berakar dalam Zaman Tengah. Reormasi bertujuan untuk menyehatkan kembali
kepercayaan yang benar, dengan meneliti kembali kitab Injil. Sementara
Renaisance bertujuan untuk menghidupkan kembali kebudayaan Romawi dan Yunani,
supaya orang-oang Eropa dapat mencerminkan diri pada kehidupan itu dan
meletakkan ideal-ideal kebudayaan Yunani-Romawi sebagai tujuan hidup manusia
Eropa sejati.
Benturan Idiologi dan Peradaban
Sebagaimana diketahui, era
Perang Dingin yang berlangsung sejak 1946, telah berakhir pada 1989, menyusul runtuhnya
Uni Soviet tahun
1990 dan berakhirnya pertentangan Kapitalisme–Sosialisme, yang diikuti dengan lepasnya
wilayah-wilayah negara bekas Uni Sovyet seperti Azerbaijan, Kirgistan,
Turkmenistan, dan Uzbekistan. Francis Fukuyama, pemikir Amerika keturunan
Jepang, menanggapi peristiwa ini dengan menyebutnya sebagai Babak Akhir Sejarah
(The End of History). Menurutnya,
benturan antara Kapitalisme dan Sosialisme berakhir, dan dunia akan terpola
pada semata-mata sistem demokrasi liberal dengan Amerika Serikat sebagai
kaptennya. Era ini diproklamirkan oleh George Bush sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru) dengan Amerika sebagai single player dan negara lain sebagai buffer-nya.
Budaya, Peradaban dan Ideologi
Berbagai fakta di dunia
menunjukkan bahwa perumusan teori hubungan internasional memang tidak bisa
hanya didasarkan pada faktor ekonomi sebagaimana adanya Imperialisme/
Merkantilisme semata, tetapi juga menyangkut masalah budaya, agama, dan
ideologi. Oleh karena itu berkaitan dengan tema benturan dan pentrasi kebudayaan, diperlukan adanya
definisi dan pemahaman tentang budaya, peradaban, dan ideologi serta
keterkaitan antar ketiganya. Dengan begitu, titik-titik yang akan mengalami
benturan atau penetrasi akan mudah dibaca.
Mengapa harus menjadi anggota BDM al Hikmah
Hendri Dharmawan, S.Hum, S.Pd*
BDM al Hikmah bisa dikatakan sebagai salah satu UKM yang
paling tua di Universitas Negeri Malang yang dulunya bernama IKIP Malang. BDM didirikan
pada tahun 1982 oleh beberapa orang yang peduli dengan kehidupan keagamaan di
kampus. Didukung oleh motivasi beragama yang tinggi dan juga adanya resistensi
dari pemerintah, dengan jiwa muda mahasiswa yang kritis mendorong beberapa mahasiswa
untuk membntuk unit kegiatan mahasiwa yang fokus di bidang keagaamaan sekaligus
sebagai takmir masjid kampus.
Sabtu, 19 Mei 2012
INFILTRASI PERADABAN BARAT KE INDONESIA DAN ADANYA BENTURAN PERADABAN BARAT DAN ISLAM
Perkembangan
politik dan budaya dunia saat ini bisa dikatakan telah mencapai puncaknya. Kemajuan
teknologi informasi semakin berkembang pesat. Pada akhirnya juga membawa dampak,
baik negatif maupun positif. Penetrasi dan pengaruh budaya luar sangat cepat
masuk ke Indoensia, meskipun memang ini dahulu diawali sejak masa klasik.
Dengan sarana dan media yang masih sederhana, seperti perdagangan, perkawinan,
pendidikan dan lain-lain. Menjadi ciri khas dari suatu peradaban besar adalah
keinginannya untuk selalu menyebarkan peradaban yang dimilikinya, atau dalam
istilah lain selalu ingin menguasai ke peradaban lain.
Senin, 14 Mei 2012
Pertamini
Satu istilah yang sangat unik didapatkan penulis saat pulang
kampung pada awal April 2012. Saat perjalanan pulang dari Solo ke Tulungagung
lewat daerah Ponorogo. Di suatu jalan yang kecil menghubungkan Ponorogo dengan
Trenggalek. Sebuah daerah yang lumayan jauh dari ibukota negara Indonesia.
Dengan kondisi jalan yang sudah mulai rusak dan jalan yang begunung-gunung
menggambarkan kalau ternyata kita ini negera yang kaya dan besar. Dari situ
pula kita bisa melihat bagaimana kekayaan alam yang ada di Indonesia ternyata
sangatlah besar.
Minggu, 13 Mei 2012
Menakar kembali pemikiran Francis Fukuyama: The End of History
Patut kiranya kita mengkaji ulang pemikiran Francis Fukuyama
dengan desertasinya yang bertajuk The End of History atau akhir dari sejarah.
Memang tidak bisa dilepaskan dari latar belakang sejarah mengapa kemudian
muncul buku tersebut. Buku tersebut muncul pada tahun 1989, saat-saat dimana
berkahirnya idiologi Sosialisme Komunisme, yang sebelumnya berkuasa di Uni Soviet.
Sosialisme dan Komunisme runtuh dengan adanya Perestorika dan Glasnost yang
mengubah negara tersebut.
Kamis, 10 Mei 2012
Sejarah bukan milik pahlawan tapi milik pemenang
Mungkin judul artikel ini emmang agak aneh. Kok bisa seorang
pahlawan yang seorang hero yang seharusnya bisa menjadi penent kebijakan
ataupun pengambil keputusan penting dalam sesautu menjaid seorang yang dianggap
tidak pernah apa, akrena dikalahkan oleh pemenang.
Sejarah hukum ekonomi Indonesia warisan barat
Ya, begitulah. Bahwa sistem ekoonmi kita yang ada pada saat
ini mau tidak mau diakui atau tidak adalah warisan dari model penjajah belanda.
Sistem yang ada menganut sistem ekonomoi pasar diamna kebutuhan individu
menjadi hal yang sangat dominan untuk meemnuhi hasrat hidup manusia yang tidak
pernah terbatas, sementara kebutuhan yang untuk emmeh=nuhinya bersifat
terbatas.
Kamis, 03 Mei 2012
Belajar untuk apa???
Satu pertanyaan sederhana, tapi perlu jawaban yang panjang
dan sedikit teorits untuk menjawabnya.
Hari ini adalah hari yang benar-benar melelahkan, karena harus
ada ujian mid semester mata kuliah statistik. Salah satu matakuliah yang
menjadi momok paling “menakutkan” di semester ini. Dan ternyata tidak hanya
saya saja yang mengalami hal serupa. Satu kelas mengalami hal yang sama untuk
mata kuliah ini. Yakni merasa tidak bisa dengan semuanya. Akhirnya terjadilah
contekan masal, meski memang dosennya memberikan kebebasna untuk bisa membuka
buku materi. Tapi tetap saja merasa kesulitan karena memnag hati ini belum
nggeh dengan materi yang disampikan dosen.
Ar Rahim/ Allah Maha Penyayang
Alhamdulillah, ya Allah saya masih diberi nikmat hari ini
untuk selalu beraktifitas mengharap ridhamu. Alhamdulillah hari saya menjalani
seluruh aktiviast dengan semangat baru. Sungguh Alllah Maha Penyayang bagi
setiap hambanya.
Ar Rahman/ Allah Maha Pengasih
Sungguh Allah SWT adalah benar2 sang maha pengasih, yang selalu
memberi hambanya segala nikmat yang tiada tara. Sejak kita lahir sampai saat
ini, sungguh terasa tak kan pernah sanggup kita untuk membalasnya.
Selasa, 01 Mei 2012
Sejarah LDK BDM al Hikmah IKIP Malang
Sejarah pergerakan di
Indonesia tidak pernah dilepaskan dari peran para pemuda dan mahasiswa yang
turut memperjuangkan Bangsa Indonesia. Berbicara tentang pergerakan mahasiswa
di Indonesia tentu tidak bisa dilepaskan dari peran para aktivis mahasiswa yang
bergerak di bidang dakwah dalam kampus yang biasa disebut dengan dakwah kampus,
dalam sebuah lembaga yang dinamai Lembaga Dakwah Kampus (LDK). LDK sebagai
sebuah lembaga memiliki peran yang tidak sedikit baik bagi lingkungan kampus,
masyarakat maupun dirinya sendiri dalam berbagi peran-peran sosial. Didasarkan
dari hal ini, peneliti melakukan penelitian terhadap keberadaan LDK di Malang
yang memfokuskan penelitian di LDK Badan Dakwah Masjid (BDM) al Hikmah IKIP
Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) dalam rentang waktu tahun 1982-1999.
Diaektika penilaian dosen: Obyektif atau subyektifkah????
Nilai,
suatu kata yang sangat berharga bagi sebagian mahasiswa. Sementaraa sebagian
menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa. Nilai menjadi sangat berarti bagi
mereka yang memang mahasiswa kelas studi
oriented (untuk membedakanya dengan mahassiwa aktivis dan mahasiswa
romantis). Meskipun kadang mereka juga tidak pernah memikirkan tentang nilai
tersebut. Asalnya dari mana dan bagaimana implementasinya. Pada kenyataanya
bahwa masing-masing dosen memiliki model penilaian yang berbeda-beda. Meskipun
menghasilkan nilai dengan jenis yang sama, bisa A, A-, B+, B ataupun yang
lainya. Kenyataanya masing masing dosen memiliki standard yang berbeda dalam memberikan
nilai.
Rektor Penyambung Lidah Rakyat
Mahasiswa takut pada dosen, dosen takut pada rektor, rektor takut pada presiden, presiden takut pada mahasiswa. Idiom yang dulu terkenal di masa reformasi 1998 ini sepertinya cocok untuk mengambarkan kondisi kampus yang ada sekarang. Bagaimana seorang mahasiswa takut dengan dosen bila nilainya jelek, sementara dosen takut pada rektor bila nantinya dipecat dari dosen, kemudian rektor juga takut kepada presiden bila jabatanya dicabut oleh presiden.
Langganan:
Postingan (Atom)