Dibawah ini ditunjukkan secara skematis posisi sejarah dengan
contoh konsep-konsepnya dalam hubunganya dengan ilmu-ilmu sosial yang lain
bersama contoh konsep-konsepnya yang dapat digunakan oleh sejarawan setiap
waktu jika memang relevan dengan pokok masalah yang dijaki. Ini menunjukkan
simbiosis mutualistis antara sejarah
dengan ilmu-ilmu sosial lain (Syamsudin, 2007: 304).
Jumat, 30 November 2012
Total History: Perbedaan Sejarah (Humaniora) dan Ilmu Sosial (Social Science)
Dalam perkembangan penelitian dan penulisan sejarah, terutama
bagian kedua abad XX, sejarawan telah membiasakan diri untuk mengenal dan
menggunakan konsep-konsep baik yang dikenal dalam lingkungan sejarah sendiri
maupun dari ilmu social. Pada saat menganalisis peristiwa atau fenomena masa
lampau, sejarawan menggunakan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial yang
relevan dengan pokok kajiannya agar memberikan karakteristik ilmiah pada
sejarah.
Menurut Anskermit (1985: 246-247) peminjaman ilmu sosial dalam sejarah
seperti tersebut di atas, terdapat beberapa alasan : (1) Dengan bantuan teori
ilmu-ilmu sosial yang menunjukkan hubungan antara berbagai faktor,
pernyataan-pernyataan tentang masa lampau dapat dirinci, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif; (2) Teori sosial ilmiah mengadakan hubungan antara berbagai
variable.
Minggu, 05 Agustus 2012
Mahasiswa >< Organisasi Kemahasiswaan
Dalam
sejarah pergerakan nasional tentu tidak akan pernah bisa dilepaskan dari peranan
mahasiswa atau pemuda sebagai salah satu elemen dan motor penggerak bangsa,
yang turut berjuang dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia. Mahasiswa yang
salah satu perananya adalah agent of
change atau agen perubahan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
sejarah bangsa Indonesia. Adanya pemahaman sejarah pergerakan nasional yang
baik supaya generasi muda memiliki semangat sebagaimana tokoh-tokoh muda dahulu
yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Karena salah satu fungsi dari kita
mempelajari sejarah adalah kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa masa
lalu yang telah terjadi. Selain itu juga untuk semakin menanamkan nilai-nilai
nasionalisme dan juga cinta tanah air.
Senin, 16 Juli 2012
Pelajaran IPS yang membosankan? atau cara mengajar yang membosankan?
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
khususnya sejarah, bagi sebagian orang masih dianggap sebagai pelajaran nomor
dua atau bahkan lebih. Ini bukan sekedar asumsi semata. Tapi berdasarkan fakta
yang ada bahwa memang sebagian besar pelajar lebih menyukai atau terpaksa
menyukai pelajaran eksak daripada pelajaran-pelajaran sosial. Hal ini memang
tidak terlepas dari sistem kurikulum pendidikan kita di Indonesia saat ini -yang
merupakan warisan dari sistem kurikulum pendidikan sebelumnya- lebih
mengunggulkan mata pelajaran yang berbau eksak daripada yang berbau sosial atau
juga bahasa. Bagi siswa-siswa yang duduk di bangku Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA)
baik yang berbentuk Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Madrasah Aliyah (MA),
lebih terdorong untuk masuk di program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) daripada
masuk di program IPS ataupun Bahasa. Banyak alasan para siswa untuk memilih
program IPA dibanding dengan IPS atau Bahasa. Diantaranya adalah bahwa program
IPA/ eksak dianggap lebih luas jangkauanya untuk melanjutkan, ilmunya lebih
mendalam, lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan, secara prestise bagi yang di
program IPA lebih pandai daripada yang di program IPA atau Bahasa.
Sabtu, 09 Juni 2012
Kamis, 07 Juni 2012
Senin, 04 Juni 2012
Peranan permusiman atas kegiatan ekonomi dan politik Mataram
Perjuangan
Mataram dalam melawan pemberontakan di berbagai daerahnya sendiri dan kekuatan
Belanda di Batavia serta berbagai tempat di Jawa secara insidental, tidak dapat
dilepaskan dari irama permusiman di darat dan pergantian arus laut di laut
Jawa. Musim-musim di darat mempengaruhi kesibukan ekonomi pertanian penduduk,
jalanya pemerintahan kerajaan serta jadwal peperangan antar daerah. Adapun
arus-arus di lautan mempengaruhi berlangsungnya kegiatan perikanan, pelayaran,
transportasi dan ekspor aneka bahan serta gerak angkatan laut. Disamping itu
semua, peranan angkatan laut besar.
Pengaruh Ekologi Terhadap Ekspansi Sultan Agung Tahun 1613-1645
Sultan
Agung atau Raden Mas Rangsang atau Raden Jatmika naik tahta pada tahun 1613
dalam usia 20 tahun menggantikan kakaknya, Adipati Martapura, yang hanya
menjadi Sultan Mataram selama satu hari. Sebenarnya secara teknis Raden Mas
Rangsang adalah Sultan ke-empat Kesultanan Mataram, namun secara umum dianggap
sebagai Sultan ke-tiga karena kakaknya yang menderita tuna grahita diangkat
hanya sebagai pemenuhan janji ayahnya, Panembahan Hanyakrawati kepada istrinya,
Ratu Tulungayu.
Hubungan Ekologi Lingkungan dan Sejarah
Sejarah
lingkungan membicarakan saling pengaruh antara manusia dan lingkungan dalam
dimensi ruang dan waktu tertentu. Kehidupan manusia mempengaruhi lingkungannya
dan lingkungan yang berubah mempengaruhi kehidupan manusia secara berbeda dari
masa sebelumnya. Perubahan dan mekanisme interaksi timbal balik yang terjadia
antara manusia dan lingkunganya adalah obyek penelitian sejarah lingkungan.
Dengan demikian perilaku manusia terhadap alam yang diungkapkan melalui
kepercayaan, norma-norma, nilai-nilai yang berkaitan dengan lingkungan dan
bagaimana nilai itu berubah dalam lintasan waktu adalah merupakan topik
penelitian sejarah ekologi/ lingkungan (Warto, 2009: 12)
Jumat, 01 Juni 2012
Hubungan Geografi dengan Ilmu Sejarah
Didalam
menelaah sejarah yang seluas-luasnya, para sejarawan di Jerman berpendapat
bahwa ada dua golongan ilmu bantu sejarah. Yaitu pertama: ilmu-ilmu bantu
sejarah dalam arti luas. Ini meliputi sembarang ilmu, sejauh ilmu ini dapat
bermanfaat, seperti biologi lautan, teknik, antropologi fisik, dan budaya,
matematik, numismatik, ekonomi, filsafat, germanistik, dan seterusnya. Kedua,
ilmu-ilmu bantu sejarah yang khusus. Artinya yang amat dibutuhkan oleh
sejarawan, sehingga mau tak mau ia harus memperhatikanya syukur mendalaminya
sendiri. Perincianya meliputi geografi kesejarahan, kronologi, geneologi, ilmu
sumber, paleografi, ilmu prasasti (urkunde),
dan akta heraldik (ilmu tentang
lambang-lambang), sfragistik (ilmu
stempel dan dokumentasi), serta numismatik
(ilmu mata uang) (N. Daldjoeni, 1995: 16).
Sejarah Ekologi
Istilah
ekologi mulai diperkenalkan ke dalam pustaka ilmiah dalam tahun 1869 oleh
seorang ahli biologi bernama Ernest Haeckel. Ekologi berasal dari kata Latin oi-cos (oikos) yang melambangkan rumah, tempat tinggal, sarang dan logos yang berarti ilmu. Dalam bahasa
latin istilah itu tidak saja meliputi tempat yang ditinggali, tetapi juga
termasuk penghuninya dan peralatan sehari-hari yang dilibatkan dalam kegiatan
kehidupan (A.Mattulada, 1994: 11). Dengan kata
lain Ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari seluruh makhluk hidup, di
dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi yang berfungsi untuk
memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya (Odum dalam Soerjani, 2005). Dalam makna ini ekologi adalah
pengkajian atas benda-benda hidup tidak dalam arti individual (satu dalam satu)
tetapi sebagai anggota dari sesuatu jaringan (network) yang rumit dari organisme-organisme yang saling
berhubungan (dari virus tak terjaring sampai manusia) dalam fungsi mereka
menghadapi berbagai macam lingkungan termasuk ekadaan alam fisik, berbagai
jenis tanaman dan hewan, dan organisme lainya dalam jenis yang sama.
Lingkungan dan Manusia
Lingkungan
hidup boleh dikatakan merupakan bahagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainya, adalah karena
terdapatnya lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi
pemenuhan berbagai kebutuhannya. Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan
bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan, tumbuhan, air, udara, sinar
matahari, garam, kayu barang-barang tambang dan sebagainya untuk keperluan
hidupnya.
Senin, 21 Mei 2012
Penetrasi Barat dalam Bidang Politik ke Indonesia
Secara tidak
langsung penetrasi budaya dan peradaban Barat juga sampai ke Indonesia.
Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia tidak lepas dari
pengaruh budaya Barat. Berikut ini dipaparkan beberapa pengaruh penetrasi
perdaban Barat terhadap Indonesia dalam bidang idologi dan politik. Diantaranya
adalah:
Serangan Budaya Barat ke Dunia Islam
Serangan budaya
barat kepada Islam tidak bisa dilepaskan dai sejarah Perang Salib dan juga
perkembangan pemikiran di Eropa. Begitu juga dengan adanya Renaisance dan
Reformasi gereja. Baik Renaisance maupun Reformasi gereja merupakan gerakan
yang berakar dalam Zaman Tengah. Reormasi bertujuan untuk menyehatkan kembali
kepercayaan yang benar, dengan meneliti kembali kitab Injil. Sementara
Renaisance bertujuan untuk menghidupkan kembali kebudayaan Romawi dan Yunani,
supaya orang-oang Eropa dapat mencerminkan diri pada kehidupan itu dan
meletakkan ideal-ideal kebudayaan Yunani-Romawi sebagai tujuan hidup manusia
Eropa sejati.
Benturan Idiologi dan Peradaban
Sebagaimana diketahui, era
Perang Dingin yang berlangsung sejak 1946, telah berakhir pada 1989, menyusul runtuhnya
Uni Soviet tahun
1990 dan berakhirnya pertentangan Kapitalisme–Sosialisme, yang diikuti dengan lepasnya
wilayah-wilayah negara bekas Uni Sovyet seperti Azerbaijan, Kirgistan,
Turkmenistan, dan Uzbekistan. Francis Fukuyama, pemikir Amerika keturunan
Jepang, menanggapi peristiwa ini dengan menyebutnya sebagai Babak Akhir Sejarah
(The End of History). Menurutnya,
benturan antara Kapitalisme dan Sosialisme berakhir, dan dunia akan terpola
pada semata-mata sistem demokrasi liberal dengan Amerika Serikat sebagai
kaptennya. Era ini diproklamirkan oleh George Bush sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru) dengan Amerika sebagai single player dan negara lain sebagai buffer-nya.
Budaya, Peradaban dan Ideologi
Berbagai fakta di dunia
menunjukkan bahwa perumusan teori hubungan internasional memang tidak bisa
hanya didasarkan pada faktor ekonomi sebagaimana adanya Imperialisme/
Merkantilisme semata, tetapi juga menyangkut masalah budaya, agama, dan
ideologi. Oleh karena itu berkaitan dengan tema benturan dan pentrasi kebudayaan, diperlukan adanya
definisi dan pemahaman tentang budaya, peradaban, dan ideologi serta
keterkaitan antar ketiganya. Dengan begitu, titik-titik yang akan mengalami
benturan atau penetrasi akan mudah dibaca.
Mengapa harus menjadi anggota BDM al Hikmah
Hendri Dharmawan, S.Hum, S.Pd*
BDM al Hikmah bisa dikatakan sebagai salah satu UKM yang
paling tua di Universitas Negeri Malang yang dulunya bernama IKIP Malang. BDM didirikan
pada tahun 1982 oleh beberapa orang yang peduli dengan kehidupan keagamaan di
kampus. Didukung oleh motivasi beragama yang tinggi dan juga adanya resistensi
dari pemerintah, dengan jiwa muda mahasiswa yang kritis mendorong beberapa mahasiswa
untuk membntuk unit kegiatan mahasiwa yang fokus di bidang keagaamaan sekaligus
sebagai takmir masjid kampus.
Sabtu, 19 Mei 2012
INFILTRASI PERADABAN BARAT KE INDONESIA DAN ADANYA BENTURAN PERADABAN BARAT DAN ISLAM
Perkembangan
politik dan budaya dunia saat ini bisa dikatakan telah mencapai puncaknya. Kemajuan
teknologi informasi semakin berkembang pesat. Pada akhirnya juga membawa dampak,
baik negatif maupun positif. Penetrasi dan pengaruh budaya luar sangat cepat
masuk ke Indoensia, meskipun memang ini dahulu diawali sejak masa klasik.
Dengan sarana dan media yang masih sederhana, seperti perdagangan, perkawinan,
pendidikan dan lain-lain. Menjadi ciri khas dari suatu peradaban besar adalah
keinginannya untuk selalu menyebarkan peradaban yang dimilikinya, atau dalam
istilah lain selalu ingin menguasai ke peradaban lain.
Senin, 14 Mei 2012
Pertamini
Satu istilah yang sangat unik didapatkan penulis saat pulang
kampung pada awal April 2012. Saat perjalanan pulang dari Solo ke Tulungagung
lewat daerah Ponorogo. Di suatu jalan yang kecil menghubungkan Ponorogo dengan
Trenggalek. Sebuah daerah yang lumayan jauh dari ibukota negara Indonesia.
Dengan kondisi jalan yang sudah mulai rusak dan jalan yang begunung-gunung
menggambarkan kalau ternyata kita ini negera yang kaya dan besar. Dari situ
pula kita bisa melihat bagaimana kekayaan alam yang ada di Indonesia ternyata
sangatlah besar.
Minggu, 13 Mei 2012
Menakar kembali pemikiran Francis Fukuyama: The End of History
Patut kiranya kita mengkaji ulang pemikiran Francis Fukuyama
dengan desertasinya yang bertajuk The End of History atau akhir dari sejarah.
Memang tidak bisa dilepaskan dari latar belakang sejarah mengapa kemudian
muncul buku tersebut. Buku tersebut muncul pada tahun 1989, saat-saat dimana
berkahirnya idiologi Sosialisme Komunisme, yang sebelumnya berkuasa di Uni Soviet.
Sosialisme dan Komunisme runtuh dengan adanya Perestorika dan Glasnost yang
mengubah negara tersebut.
Kamis, 10 Mei 2012
Sejarah bukan milik pahlawan tapi milik pemenang
Mungkin judul artikel ini emmang agak aneh. Kok bisa seorang
pahlawan yang seorang hero yang seharusnya bisa menjadi penent kebijakan
ataupun pengambil keputusan penting dalam sesautu menjaid seorang yang dianggap
tidak pernah apa, akrena dikalahkan oleh pemenang.
Sejarah hukum ekonomi Indonesia warisan barat
Ya, begitulah. Bahwa sistem ekoonmi kita yang ada pada saat
ini mau tidak mau diakui atau tidak adalah warisan dari model penjajah belanda.
Sistem yang ada menganut sistem ekonomoi pasar diamna kebutuhan individu
menjadi hal yang sangat dominan untuk meemnuhi hasrat hidup manusia yang tidak
pernah terbatas, sementara kebutuhan yang untuk emmeh=nuhinya bersifat
terbatas.
Kamis, 03 Mei 2012
Belajar untuk apa???
Satu pertanyaan sederhana, tapi perlu jawaban yang panjang
dan sedikit teorits untuk menjawabnya.
Hari ini adalah hari yang benar-benar melelahkan, karena harus
ada ujian mid semester mata kuliah statistik. Salah satu matakuliah yang
menjadi momok paling “menakutkan” di semester ini. Dan ternyata tidak hanya
saya saja yang mengalami hal serupa. Satu kelas mengalami hal yang sama untuk
mata kuliah ini. Yakni merasa tidak bisa dengan semuanya. Akhirnya terjadilah
contekan masal, meski memang dosennya memberikan kebebasna untuk bisa membuka
buku materi. Tapi tetap saja merasa kesulitan karena memnag hati ini belum
nggeh dengan materi yang disampikan dosen.
Ar Rahim/ Allah Maha Penyayang
Alhamdulillah, ya Allah saya masih diberi nikmat hari ini
untuk selalu beraktifitas mengharap ridhamu. Alhamdulillah hari saya menjalani
seluruh aktiviast dengan semangat baru. Sungguh Alllah Maha Penyayang bagi
setiap hambanya.
Ar Rahman/ Allah Maha Pengasih
Sungguh Allah SWT adalah benar2 sang maha pengasih, yang selalu
memberi hambanya segala nikmat yang tiada tara. Sejak kita lahir sampai saat
ini, sungguh terasa tak kan pernah sanggup kita untuk membalasnya.
Selasa, 01 Mei 2012
Sejarah LDK BDM al Hikmah IKIP Malang
Sejarah pergerakan di
Indonesia tidak pernah dilepaskan dari peran para pemuda dan mahasiswa yang
turut memperjuangkan Bangsa Indonesia. Berbicara tentang pergerakan mahasiswa
di Indonesia tentu tidak bisa dilepaskan dari peran para aktivis mahasiswa yang
bergerak di bidang dakwah dalam kampus yang biasa disebut dengan dakwah kampus,
dalam sebuah lembaga yang dinamai Lembaga Dakwah Kampus (LDK). LDK sebagai
sebuah lembaga memiliki peran yang tidak sedikit baik bagi lingkungan kampus,
masyarakat maupun dirinya sendiri dalam berbagi peran-peran sosial. Didasarkan
dari hal ini, peneliti melakukan penelitian terhadap keberadaan LDK di Malang
yang memfokuskan penelitian di LDK Badan Dakwah Masjid (BDM) al Hikmah IKIP
Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) dalam rentang waktu tahun 1982-1999.
Diaektika penilaian dosen: Obyektif atau subyektifkah????
Nilai,
suatu kata yang sangat berharga bagi sebagian mahasiswa. Sementaraa sebagian
menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa. Nilai menjadi sangat berarti bagi
mereka yang memang mahasiswa kelas studi
oriented (untuk membedakanya dengan mahassiwa aktivis dan mahasiswa
romantis). Meskipun kadang mereka juga tidak pernah memikirkan tentang nilai
tersebut. Asalnya dari mana dan bagaimana implementasinya. Pada kenyataanya
bahwa masing-masing dosen memiliki model penilaian yang berbeda-beda. Meskipun
menghasilkan nilai dengan jenis yang sama, bisa A, A-, B+, B ataupun yang
lainya. Kenyataanya masing masing dosen memiliki standard yang berbeda dalam memberikan
nilai.
Rektor Penyambung Lidah Rakyat
Mahasiswa takut pada dosen, dosen takut pada rektor, rektor takut pada presiden, presiden takut pada mahasiswa. Idiom yang dulu terkenal di masa reformasi 1998 ini sepertinya cocok untuk mengambarkan kondisi kampus yang ada sekarang. Bagaimana seorang mahasiswa takut dengan dosen bila nilainya jelek, sementara dosen takut pada rektor bila nantinya dipecat dari dosen, kemudian rektor juga takut kepada presiden bila jabatanya dicabut oleh presiden.
Langganan:
Postingan (Atom)