Senin, 21 Mei 2012

Mengapa harus menjadi anggota BDM al Hikmah


Hendri Dharmawan, S.Hum, S.Pd*
BDM al Hikmah bisa dikatakan sebagai salah satu UKM yang paling tua di Universitas Negeri Malang yang dulunya bernama IKIP Malang. BDM didirikan pada tahun 1982 oleh beberapa orang yang peduli dengan kehidupan keagamaan di kampus. Didukung oleh motivasi beragama yang tinggi dan juga adanya resistensi dari pemerintah, dengan jiwa muda mahasiswa yang kritis mendorong beberapa mahasiswa untuk membntuk unit kegiatan mahasiwa yang fokus di bidang keagaamaan sekaligus sebagai takmir masjid kampus.

Didasari oleh hal diatas, menjadi penting untuk mengingat kembali peranan BDM yang selama hampir 30 tahun berkiprah di kampus UM. Tentunya telah memiliki banyak pengalaman dan juga pengaruh yang luar biasa kepada para anggotanya dan civitas akademika kampus, yang saat ini telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Dengan berbagai macam profesi dan perananya di masyarakat. Dari BDM-lah kebanyakan para anggota itu mendapatkan ilmu tambahan baru untuk mengembangkan dirinya, disamping ilmu dari bangku kuliah. Ada istilah lain bagi para alumni BDM, bahwa kuliah yang sebenarnya bukan di ruang kelas kampus, tapi kuliah yang sebenarya adalah di BDM dengan menjadi anggota BDM. Disini kita bisa belajar ilmu agama, dimana ini menjadi kewajiban setiap Muslim untuk tsaqofah agama Islam, suatu ciri khas dari lembaga kerohanian. Mulai dari ilmu qiroah, ilmu hasids, fikih, dan lain-lain bisa kita dapatkan di BDM. Disamping itu juga ada ilmu-ilmu yang bersifat dunaiwi yang tetap menunjang untuk dakwah seperti manajeman, wirausaha, public speaking dan lain lain yang manjadi tuntutan sebauh organisaisi. Semua ilmu inilah yang banyak bermanfaat bagi para anggota BDM. Bagi mereka yang memang benar-benar serius untuk belajar di BDM. BDM adalah tempat belajar kita di kampus. Istilah lain sebagai kampus kedua setelah kampus UM adalah kampus BDM atau KBM (Kamar Bawah Masjid/ base camp kedua BDM). Kalau di bangku kuliah, perkuliahanya hanya beberapa jam saja di kelas, tapi di BDM perkuliahan mencari ilmu bisa dilakukan berjam-jam, berhari hari dan akan terus dilakukan selama kita aktif di BDM.
Mungkin banyak yang mempertanyakan kenapa harus belajar di BDM, kok tidak di organisasi keagamaan lainya, kan belajar agama tidak harus di BDM, bisa di pondok pesantren dan lain-lain. Belajar manajemen kan bisa di organisasi pemerintahan mahasiswa yang lain. Ini pertanyaan yang sangat penting untuk dijawab. Pertama, perlu diketahui bahwa BDM adalah satu-satunya unit kegiatan mahasiswa bidang kerohanian yang ada di tingkat universitas, yang sudah berstatus legal dan mendapatkan SK langsung dari rektor UM. Sehingga keberadaanya benar-benar bisa diakui dan sah. Kedua, dengan usia BDM yang hampir 30 tahun bertahan menunjukkan eksistensi sebuah organisasi yang sehat tentunya. Ketiga, alumni BDM sudah sangat banyak tersebar di berbagai instansi dan mereka banyak yang memiliki posisi strategis di masyarakat yang siap mendukung BDM. Bahkan sudah ada yang menduudki beberapa jabatan di kampus UM, yang mereka tetap memiliki ikatan emosional dengan BDM. Sehingga ini bisa mendukung kegiatan–kegiatan di BDM. Keempat, kita tahu saat ini bagaimana kondisi moral dan kepribadian lingkungan kita yang rusak, apabila kita salah bergaul maka akibatnya bisa fatal, apalagi ini dunia mahasiwa yang sangat bebas tanpa kekangan dari orang tua. Untuk itu memerlukan pengawasan dan pengendalian diri yang kuat. Dengan sistem manajemen yang ada, BDM telah mampu mengatasi itu semua. Kelima, BDM memiliki para kader yang ahli dalam berbagai bidang, yang siap membimbing adik angkatanya untuk bisa memaksimalkan potensinya dan digunakan sebesar-besarnya dalam mendakwahkan Islam. Di BDM selain diajari tentang ilmu agama juga diajari ilmu bersifat duniawi, yang keduanya sangat bermanafat bagi manusia. Sehingga bisa menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Dengan usianya yang telah mendekati 30 tahun, BDM telah memiliki rekam jejak panjang dalam membangun pemahaman dan mengkader mahasiswa yang ada di kampus UM. Oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi akan kredibilitasan dan kepercayaannya terhadap BDM.
Patut diingat pula, tidak benar mereka yang menjelek-jelekkan BDM. Bahwa BDM tertutup, BDM Inklusiv, BDM hanya untuk golongan tertentu saja. Itu semua tidaklah benar. BDM adalah rumah bersama untuk semua mahaisiwa UM, yang tidak pernah membedakan latar belakang dan sebagainya. BDM adalah tempatnya untuk semua mahasiswa UM mengembangkan ilmu dan bakatnya. Ingat, kita tidak akan pernah tau manis dan pahitnya garam sebelum kita meraskan dan masuk dalam didalamnya. Begitu juga dengan di BDM, kita tidak akan pernah tau baik dan buruknya sebelum kita benar-benar masuk dan aktif di dalamnya.
Saya berpesan kepada adik-adik di BDM senyampang masih punya kesempatan untuk belajar dan aktif di BDM, maka gunakanlah kesempatan itu sebesar-besarnya untuk mengembangkan potensi diri. Itu nantinya baru akan terasa manfaatnya setelah kita keluar dari kampus dan terjun di masyarakat. Semua ilmu yang telah kita dapatkan di BDM akan terasa manfaatnya. Dengan catatan bag mereka yang benar-benar aktif dan memanfaatkn waktunya fokus di BDM untuk belajar sekaligus berdakwah. Karena dunia ini adalah hukum sebab akibat, maka siapa yang belajar rajin maka dia akan mendapatkan hasilnya.
Pesannya untuk para kader BDM : Sungguh 1 tahun kepengurusan di BDM bukanlah masa yang lama. Hari2 kan jadi brarti dan bermakna, saat semua amalan  untuk-Nya. Dan tinggalkan jejak2 sejarah itu disini. Di BDM yang kan jadi saksi. Einmaliq, dan sejarah (waktu) itu tak kan pernah terulang. Ciptakan dan ukir episode sejarah itu disini (BDM) saat ini, tuk suatu masa nanti. Karena hidup hanya sekali maka bergeraklah berkali-kali. Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas pun jadi……
(Alumni BDM al Hikmah angkatan 2006. Mantan Sekretaris Umum BDM al Hikmah periode 2009. Lulusan program gelar ganda Jurusan Sejarah FIS UM. Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I FIS tahun 2010. Lulusan terbaik I FIS bidang non akademik tahun 2011. Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar