Senin, 21 Mei 2012

Penetrasi Barat dalam Bidang Politik ke Indonesia


Secara tidak langsung penetrasi budaya dan peradaban Barat juga sampai ke Indonesia. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia tidak lepas dari pengaruh budaya Barat. Berikut ini dipaparkan beberapa pengaruh penetrasi perdaban Barat terhadap Indonesia dalam bidang idologi dan politik. Diantaranya adalah:

-          Idiologi
Dalam bidang idiologi, penetrasi Barat sangat nampak. Idiologi yang dapat diartikan bukan hanya sekedar dalam lingkup politik kepartaian saja tapi juga dalam lingkup lebih luas dalam memandang pemikiran manusia, tentang hakikat hidup dan segala sesuatu yang menjadi dasar dalam tindakan manusia, yang akan nampak nantinya dalam perilaku dan tindak-tinduk manusia. Penetrasi idiologi Barat yang nampak sekarang, muncul dalam berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi sistem ekonomi kita jujur diakui atau tidak berkiblat pada model ekonomi Kapitalisme, yang nampak adalah bahwa para pegngambil kebijakan ekonomi kita berasal dari lulusan Barat (Berkeley University), notabene itu adalah sumber utama model ekonomi Kapitalisme.
Dalam bidang politik model politik, para pemimpin kita yang duduk di eksekutif, yudikatif ataupun legislatif lebih cenderung bersifat oportunistik, yang hanya mementingkan dirinya sendiri  atau golonganya, tanpa pernah memikirkan kondisi realitas rakyat yang dipimpimpinya. Hal yang nampak dalam rencana kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Dalam bidang budaya, muncul budaya hedonisme yang hanya ingin bersenang-senang semata, tanpa lagi mempdulikan tata norma yang ada. Seperti nampak dalam kehidupan malam di berbagai kota besar. Akibatnya sudah nampak, mulai tingginya jumlah pecandu narkoba, tingginya angka aborsi, penggunaan minuman keras dan lain-lain. Bahkan sudah menyerang di dalam bidang pendidikan. Salah satunya dengan maraknya noarkoba di kalangan pelajar. Dalam hubungan sosial lebih cenderung pada model indivudualistik yang hanya mau memikirkan dirniya sendiri tanpa mau tahu dengan kepentingan orang lain. Dan ternyata dalam perkembanganya hal ini didukung oleh kecanggihan teknologi yang ada. Seperti adanya HP, komputer, laptop dan yang terkait adalah media media sosial dunia maya seperti facebook, twitter yang akibatnya semakin menampakkan sisi individu manusia selain juga semakin memupuskan rasa kepedulian manusia untuk memahami realitas sosial di masyarakatnya, yang mungkin berkebalikan dengan di dunia maya.

-          Sistem Negara Republik/ Presidensial
            Penetrasi Barat dalam bidang pemerintahan yang nampak adalah model pemerintahan Republik atau Presidensial. Yang diakui atau tidak itu mengadopsi dari model Barat, yang berasal dari Romawi. Dengan sistem republik yang ada nantinya juga menuntut adanya model struktur dibawahnya yang menganut sistem Barat. Mulai dari sistem perundang-undanganya dan juga struktur birokrasi yang ada di bawahnya. Bisa dikatakan bahwa model pemerintahan kita ini adalah warisan dari penjajah Barat, disamping tatanan hukum dan bidang sosial yang lain. Disamping memang kebanyakan tokoh Founding Fahter bangsa ini juga belajar sistem pemerintahanya dari model Barat. Yang diklaim mungkin cocok dengan koncisi Indonesia. Padahal struktur sosial kemasyarakatan kita berbeda jauh dengan kondisi di Barat.

-          Sistem Pemerintahan/ Demokrasi
Dalam model sistem pemenrintahan yang adapun juga menganut sistem demokrasi, yang itu juga berasal dari peradaban Barat. Dimana dalam sistem demokrasi maka suara yang terbanyak kebenaran atau suara rakyat adalah suara Tuhan (vox populi vox dei). Hal ini pada prisnsipnya telah menisbikan kewenangan Tuhan sebagai pembuat hukum. Dalam sistem Demokrasi manusia diberi kewenangan untuk membuat hukum yang dalam hal ini dilakukan oleh wakil-wakil rakyat di legislatif. Selanjutnya hukum yang telah dibuat kemudian dilaksanakan oleh eksekutif dan rakyat. Padahal dengan adanya pembuatan hukum oleh manusia ini, manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sangat nampak. Logikanya tidak akan pernah bisa membuat hukum dan tata aturan yang sempurna karena serba terbatas kemampuan manusia. Sehingga apa yang dibuatnya kadang malah hanya berdasarkan hawa nafsu dan keinginan dirinya semata, bukan lagi didasari oleh kepentingan akyat. Apalagi dalam pemerintahan di Indonesia, kebanyakan hukum yang dibuatanya adalah pesanan asing atau didanai oleh asing, sehingga asinglah yang mengambil manfaat dalam hal ni. Contohnya dalam undang-undang penanaman modal asing yang akhirnya menjadi sarana perusahaan-perusahaan besar meguasai kekayaan alam Indonesia seperti Freeport dan Chevron.

-          Trias politika
Dalam struktur pemerintahan kita juga menganut model Trias Politika yang terdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Ini berasal dari perdabaan Barat yang dulu dikemukakan oleh John Locke pada masa Revolusi Prancis. Ternyata hal ini juga diadopsi oleh Indoensia. Dengan sistem ini secara tidak langsung model pemerintahan kita juga berkiblat ke Barat. Dan secara otomatis stuktur yang ada di bawahnya juga berasal dari Barat.
Memang diakui atau tidak bahwa negara kita Indonesia ini sangat sering mendapatkan penetrasi dari luar. Dan jujur diakui atau tidak bahwa segala yang ada di negeri ini berasal dari luar, istilah kasaranya negeri kita adalah negeri bebek. Sementara peradaban kita yang asli dari bangsa Indonesia masih dipertanyakan. Katakanlah kita mendapat penetrasi juga budaya dari India (Hindu Budha), Cina (Konghucu), Islam dan juga Barat. Tapi memang saat ini yang dominan dan menguasai sistem permerintahan kita adalah model dari peradaban Barat. Oleh karena itu akan sangat aneh ada yang mengatakan anti terhadap gerakan-gerakan model transnasional, yang diartikan bahwa gerakan itu betentangan dengan budaya asli bangsa indensia. Yang kemudian menjadi pertanyaan, apa budaya asli bangsa Indonesia? Kita tahu sendiri bahwa budaya yang di Indonesia kebanyakan berasal dari luar Indonesia/ transnasional. Seperti juga Hindu, Islam, Konghucu, Kristen dan lain-lain yang kesemuanya berasal dari luar Indonesia. Lalu kira-kira apa yang benar-benar asli Indonesia, ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut.

Sumber Rujukan
Abdullah Fajar. 1991. Peradaban dan Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press
Abdullah, Muhammad Husein. 2002. Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam.
Abdurrahman, Hafidz. 2004. Diskursus Islam Politik dan Spiritual. Bogor: Al Azhar Press
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2006. Peraturan Hidup dalam Islam (Judul asli: Nidhamul Islam). Jakarta: HTI Press
Faisal Ismail. 1999. Idiologi, Hegemoni, dan Otoritas Agama: Wacana Ketegangan Kreatif antara Islam dan Pancasila. Yogyakarta: Tiara Wacana
Fukuyama, Francis. 1992. The End of History and the Last Man. Free Press.
Geertz, Clifford. 1966. Religion as Cultural System (Interpretation of Culture). hlm. 89
Hizbut Tahrir. 2004. Benturan Peradaban Sebuah Keniscayaan (Penerjemah Abu Faiz). Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia
Huntington, Samuel. 2001. Benturan Antar Peradaban (judul asli: Clach of Civilization). hlm. 38
Luhulima, C.P.F. 1992. Eropa Sebagai Kekuatan Dunia: Lintasan Sejarah dan Tantangan Masa Depan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2006. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya
Thompson, John B. 2004. Kritik Ideologi Global: Relasi Ideologi dan Komunikasi Masa. hlm. 192
Turner, Bryan S. 2006. Runtuhnya Universalitas Sosiologi Barat: Bongkar Wacana atas Islam vis a vis Barat, Orientalisme, Postmodernisme, dan Globalisme. Yogyakarta: Ar Ruzz
Zainudin Sardar. 1979. Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim (judul asli The Future of Muslim Civilization). Jakarta: Mizan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Definisi_Budaya diakses pada 6 mei 2012 pukul 08.00 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar